Lompat ke isi

Wanita di luar angkasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tracy Caldwell Dyson menyaksikan Bumi dari ISS Cupola, 2010
Mae Jemison dalam lab antariksa di STS-47, 1992
Catherine Coleman memainkan seruling di dalam ISS, 2011

Wanita dari banyak kewarganegaraan telah bekerja di luar angkasa. Wanita pertama di luar angkasa, antariksawati Uni Soviet Valentina Tereshkova, terbang pada 1963. Program-program penerbangan antariksa lambat untuk mempekerjakan wanita, dan baru mulai melibatkan mereka dari 1980an. Kebanyakan wanita di luar angkasa berkewarganegaraan Amerika Serikat, dengan misi-misi di pesawat ulang alik dan Stasiun Antariksa Internasional. Tiga negara mengadakan program antariksa aktif yang melibatkan wanita: Tiongkok, Rusia dan Amerika Serikat. Selain itu, sejumlah negara lain — Kanada, Prancis, India, Iran, Italis, Jepang, Korea Selatan, dan Britania Raya — pernah mengirim wanita ke orbit atau luar angkasa pada misi-misi Rusia atau AS.

Wanita di luar angkasa menghadapi tantangan serupa yang dialami oleh pria: kesulitan fisik yang dihadapi dalam kondisi non-Bumi dan tekanan psikologi dalam isolasi dan perpisahan. Kajian-kajian ilmiah terhadap amfibi betina dan mamalia non-manusia tak menunjukkan dampak khusus dari misi-misi antariksa jangka pendek, meskipun dampak perjalanan luar angkasa terhadap reproduksi manusia perempuan tak diketahui.

Pada tahun 2020 Roscosmos mengumumkan pemilihan Anna Kikina, satu-satunya kosmonot wanita Rusia untuk penerbangan luar angkasa ke ISS pada tahun 2022. Anna Kikina diterima di korps kosmonot Rusia pada tahun 2012.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Russia's only female cosmonaut expected to make spaceflight in autumn of 2022". TASS. 27 June 2020. Diakses tanggal 27 June 2020. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]